"Museum" bukan kata yang asing lagi di telinga kita. coba sebutkan apa saja yang anda fikirkan tentang kata museum, yak benar sekali. selain kata sejarah, jadul atau kuno, tapi buanglah pemikiran seperti itu. Dikota Malang ada Museum yang berbeda yakni Museum Malang Tempo Doeloe
Konsep museum yang tampak berbeda dengan dilengkapi dengan miniatur kehidupan pra sejarah, yakni sejak 1 juta 500 tahun yang lalu, masa kerajaan sebelum berdirinya pemerintahan di Malang hingga miniature Malang Tempo Dulu. Menariknya, museum yang terletak di Jalan Gajahmada nomor 2 Kota Malang ini disusun sedemikian rupa, hingga pengunjung merasa seperti berada di lorong waktu. museum tersebut memiliki 20 ruangan yang masing-masing ruangannya mewakili setiap sejarah yang telah dilalui Malang.
Museum yang merupakan rancangan dari Dwi Cahyono ini sedianya dipersembahkan untuk ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya, yaitu Abdul Madjid diresmikan 22 Okrober 2012. Pada awalnya museum ini hendak dibangun di pertokoan Sarinah. Alasan utama ingin dibangunnya museum ini di Sarinah adalah karena pada awal pembentukan kota Malang, pusat pertokoan Sarinah saat ini adalah titik nol pemerintahan Malang. Berdasarkan hal tersebut, maka pendopo awal, bukanlah yang bertempat di depan pertokoan Mitra 2 dan Gajahmada Plaza, melainkan di pertokoan Sarinah saat ini. Malang sendiri pernah mendapat julukan sebagai Malang Kota Garnisum karena tingkat keamanannya.
Arca-arca peninggalan Kerajaan Kanjuruhan saat ini dapat disaksikan salah satunya di Museum Tempo Doeloe. Selain informasi seperti Kerajaan Kanjuruhan, gua tempat bertapa Ken Arok ditemukan dioramanya di museum ini. Gua tempat bersemedi Ken Arok yang asli terdapat di Pujon. Karena bersemedi di Pujon itulah Ken Arok dapat mengalahkan Kerajaan Kediri.
Banyak sejarah Malang yang mungkin bagi penduduk Malang sendiri tidak mengetahui, seperti ketika peristiwa Malang Bumi Hangus, jumlah bangunan yang terbakar sejumlah 1000 bangun, melebihi peristiwa Bandung Lautan Api, salah satu korban dari peristiwa Malang Bumi Hangus adalah dibakarnya gedung Walikota. Tujuan para pejuang Malang saat itu adalah agar infrastruktur tidak dimanfaatkan oleh Belanda ketika melakukan Agresi Militer.
Dengan hadirnya Museum Malang Tempo Doeloe semoga dapat menambah khazanah yang berharga terhadap sejarah kota Malang ini melalui kemasan yang elegan dan menarik. Karena identitas suatu bangsa ditentukan oleh karakter dan budaya bangsa itu sendiri. Bagi yang tertarik untuk mempelajari sejarah dengan kemasan yang menarik ini dapat langsung mengunjungi Museum Malang Tempo Doeloe yang terletak di Jalan Gajahmada No. 2 Malang. Tiket untuk masuk museum cukup Rp 25.000,00 untuk umum dan Rp 10.000,00 untuk pelajar. Museum buka dari jam 08.00-17.00 WIB.
teks : Dahlia Eka Fitri / 09220368
0 komentar:
Posting Komentar