Benarkah masjid ajaib itu dibangun oleh Jin???
Berwisata religi ke "Masjid
Ajaib" menjadi tanda tanya menarik bagi yang belum mengetahui apa dan
bagaimana masjid tersebut. Masjid yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan
Turen, Kabupaten Malang, menjadi tempat wisata religi favorit belakangan ini
tak hanya kaum muslim
, non muslim pun tertarik untuk melihat dan mengetahui apa itu masjid ajaib.
, non muslim pun tertarik untuk melihat dan mengetahui apa itu masjid ajaib.
Wisata
religi yang diberi nama "Masjid Ajaib" itu sebenarnya bukan masjidnya
yang ajaib, dengan muncul secara
tiba-tiba, tanpa ada yang membangunnya. Dikatakan "Masjid Ajaib",
karena para wisatawan yang memberi nama, ditambah bangunannya luar biasa,
berarsitektur ala Timur Tengah.
Sebenarnya,
"Masjid Ajaib" itu, adalah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes)
Syalafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaairil Rahmah, yang didirikan oleh KH Ahmad
Bahru Mafdlaluddin Sholeh Al Mahbub Rahmat Alam atau yang umum dikenal Romo
Kiai Ahmad.
Bangunan
Ponpes tersebut memang tergolong unik, antik dan megah. Di dalam Ponpes
tersebut, berdiri bangunan dengan arsitektur gaya Timur Tengah, berlantai
tujuh. Hampir setiap temboknya, terdapat ukuran dan kaligrafi Arab. Di dalam
ponpes tersebut, juga tersedia kolam renang, dilengkapi perahu, yang hanya
khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak.
Tak
hanya itu, di dalam komplek Ponpes itu, juga terdapat berbagai jenis binatang
seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan burung. Di sekeliling
Ponpes juga berdiri berbagai bangunan kecil seperti menara yang ada di setiap
masjid.
Awalnya
beredar kabar bahwa "Masjid Ajaib" itu dibangun oleh
pasukan jin. Namun kabar tersebut tidak dibenarkan oleh para pengurus Ponpes
dan juga warga sekitar. keunikan bangunan mencakar langit itu, yang dibangun
mulai dari bawah tanah itu, tepatnya dilantai tiga, ada tiang penyangga dari
seluruh bangunan, yang terbuat dari tanah liat. Satu tiang yang dibuat dari
tanah liat itu yang menjadi roh atau kekuatan dari seluruh bangunan.
Di
Ponpes tersebut, santri yang bermukim tak terlalu banyak. Hanya ada ratusan
santri saja. Karna itu meskipun ponpes, tidak banyak santri yang lalu lalang.
Hanya beberapa santri laki –laki yang terlihat sering keluar.
Di
dalam bangunan tersebut, juga ada ruangan aquarium dan perpustakaan berisikan
buku-buku Islam. Di ruang Aquarium, juga menjadi rujukan para wisatawan yang
datang. Pengunjung yang bisa memasuki kawasan ini pun tak dibatasi muslim saja,
tetapi non muslim juga dapat memasukinya.
Hampir
sama seperti berkunjung keMakam Wali-Wali, Selain menikmati keindahan dan
keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam pendiri, yang tak
jauh dari pusat bangunan tersebut.
ditempat
ini juga tersedia berbagai fasilitas seperti parkir luas utuk bis, toilet umum
dan Sepanjang jalan di depan pintu gerbang masuk "Masjid Ajaib"
tersebut dijual berbagai jenis kerajinan dan aneka buah khas Malang, sebagai
oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung.
Sejak
Ponpes tersebut dikenal banyak orang dengan sebutan Masjid Ajaib, juga menjadi
berkah bagi warga sekitar. Mereka bisa berjualan di sepanjang jalan menuju
bangunan "Masjid Ajaib" tersebut.
Benar
saja kalau menurut salah satu petugas informasi, Muhammad Hafidz, para
pengujung setiap harinya mencapai ribuan. Untuk masuk ke Ponpes wisata
religi tersebut, tidak dikena biaya apa pun. Parkir saja gratis. Hanya setiap
pengunjung diminta untuk mengambil kartu masuk dan kalau hendak pulang,
diharapkan wisatawan menukar kartu masuk ke kartu keluar.
Para pengunjung
juga diminta untuk menuliskan pesan-kesannya, setelah keliling dibangunan
menjulang tinggi tersebut. Tujuannya, kalau ada kekurangan, pihak petugas
pondok bisa melakukan evaluasi, agar wisatawan lebih nyaman kalau datang
kembali.
Selain menikmati
keindahan dan keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam
pendiri, yang tak jauh dari pusat bangunan tersebut. (puspitasari agisya 09220042)
0 komentar:
Posting Komentar