Selasa, 06 November 2012

MASJID AJAIB TUREN




Benarkah masjid ajaib itu dibangun oleh Jin???

Berwisata religi untuk merayakan Idul Adha sangat menarik untuk dicoba, tentunya bagi kita yang belum bisa melaksanakan umroh dan haji. Jika biasanya wisata religi hanya mengunjungi makam wali dan tempat bersejarah bagi umat islam, kini ada sesuatu yang baru.
 Berwisata religi ke "Masjid Ajaib" menjadi tanda tanya menarik bagi yang belum mengetahui apa dan bagaimana masjid tersebut. Masjid yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, menjadi tempat wisata religi favorit belakangan ini tak hanya kaum muslim
, non muslim pun tertarik untuk melihat dan mengetahui apa itu masjid ajaib.
Wisata religi yang diberi nama "Masjid Ajaib" itu sebenarnya bukan masjidnya yang ajaib, dengan  muncul secara tiba-tiba, tanpa ada yang membangunnya. Dikatakan "Masjid Ajaib", karena para wisatawan yang memberi nama, ditambah bangunannya luar biasa, berarsitektur ala Timur Tengah.
Sebenarnya, "Masjid Ajaib" itu, adalah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Syalafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaairil Rahmah, yang didirikan oleh KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Sholeh Al Mahbub Rahmat Alam atau yang umum dikenal Romo Kiai Ahmad.
Bangunan Ponpes tersebut memang tergolong unik, antik dan megah. Di dalam Ponpes tersebut, berdiri bangunan dengan arsitektur gaya Timur Tengah, berlantai tujuh. Hampir setiap temboknya, terdapat ukuran dan kaligrafi Arab. Di dalam ponpes tersebut, juga tersedia kolam renang, dilengkapi perahu, yang hanya khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak.
Tak hanya itu, di dalam komplek Ponpes itu, juga terdapat berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan burung. Di sekeliling Ponpes juga berdiri berbagai bangunan kecil seperti menara yang ada di setiap masjid.
Awalnya beredar  kabar bahwa  "Masjid Ajaib" itu dibangun oleh pasukan jin. Namun kabar tersebut tidak dibenarkan oleh para pengurus Ponpes dan juga warga sekitar. keunikan bangunan mencakar langit itu, yang dibangun mulai dari bawah tanah itu, tepatnya dilantai tiga, ada tiang penyangga dari seluruh bangunan, yang terbuat dari tanah liat. Satu tiang yang dibuat dari tanah liat itu yang menjadi roh atau kekuatan dari seluruh bangunan.
Di Ponpes tersebut, santri yang bermukim tak terlalu banyak. Hanya ada ratusan santri saja. Karna itu meskipun ponpes, tidak banyak santri yang lalu lalang. Hanya beberapa santri laki –laki yang terlihat sering keluar.
Di dalam bangunan tersebut, juga ada ruangan aquarium dan perpustakaan berisikan buku-buku Islam. Di ruang Aquarium, juga menjadi rujukan para wisatawan yang datang. Pengunjung yang bisa memasuki kawasan ini pun tak dibatasi muslim saja, tetapi non muslim juga dapat memasukinya.
Hampir sama seperti berkunjung keMakam Wali-Wali, Selain menikmati keindahan dan keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam pendiri, yang tak jauh dari pusat bangunan tersebut.
ditempat ini juga tersedia berbagai fasilitas seperti parkir luas utuk bis, toilet umum dan Sepanjang jalan di depan pintu gerbang masuk "Masjid Ajaib" tersebut dijual berbagai jenis kerajinan dan aneka buah khas Malang, sebagai oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung.
Sejak Ponpes tersebut dikenal banyak orang dengan sebutan Masjid Ajaib, juga menjadi berkah bagi warga sekitar. Mereka bisa berjualan di sepanjang jalan menuju bangunan "Masjid Ajaib" tersebut.
Benar saja kalau menurut salah satu petugas informasi, Muhammad Hafidz, para pengujung setiap harinya mencapai ribuan. Untuk masuk ke Ponpes wisata religi tersebut, tidak dikena biaya apa pun. Parkir saja gratis. Hanya setiap pengunjung diminta untuk mengambil kartu masuk dan kalau hendak pulang, diharapkan wisatawan menukar kartu masuk ke kartu keluar.
Para pengunjung juga diminta untuk menuliskan pesan-kesannya, setelah keliling dibangunan menjulang tinggi tersebut. Tujuannya, kalau ada kekurangan, pihak petugas pondok bisa melakukan evaluasi, agar wisatawan lebih nyaman kalau datang kembali.
Selain menikmati keindahan dan keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam pendiri, yang tak jauh dari pusat bangunan tersebut. (puspitasari agisya 09220042)



0 komentar:

Posting Komentar