Jumat, 28 Desember 2012

Era Belanda diTegah kota Malang




Salah satu objek wisata kuliner kuno zaman Kolonial Belanda yang masih ada di Kota Malang adalah “Toko Oen” yang telah berdiri di Malang sejak tahun 1930. Sebuah toko yang nyaman untuk dikunjungi dan cocok untuk yang ingin mengenang masa kejayaan Belanda dulu. Bangunan dengan gaya kolonial lengkap dengan furniture yang masih dijaga keasliannya menambah keunikan Toko Oen yang juga sangat terkenal dengan produk es krimnya. Toko Oen terletak di Jl. Basuki Rahmat 5 Malang, tempatnya yang strategis, terletak di jantung Kota Malang, tepatnya di sebelah Toko Buku Gramedia Pusat dan berhadapan dengan Gereja Kayu Tangan.
Begitu masuk ke toko ini, suasana tempoe doeloe langsung terasa. Ada kursi rotan, ada kursi besi seperti di film-film zaman dulu. Ada foto-foto dokumentasi Kota Malang zaman dulu. Ada spanduk berbahasa Belanda yang bertuliskan Welkom in Malang, Toko “Oen” Die Sinds 1930 Aan De, Gasten Gezelligheid Geeft.
Bangunan dan furniture yang dipakai merupakan bangunan zaman Belanda. Ruangan yang luas menjadi tampak penuh, salah satunya karena banyaknya foto-foto yang dipajang di dinding, foto hitam putih yang menggambarkan suasana Kota Malang tempo dulu. Ada foto Hotel Tugu, beberapa penanda Kota Malang, gereja tua, juga tentunya eksterior Toko Oen kala itu.

Tidak hanya bangunan yang masih terlihat kuno, pramusaji pun masih mempertahankan keasliannya dengan memakai busana ala zaman kolonial dengan jas tutup putih dilengkapi dengan peci hitam. Kursi kayu kuno yang ada masih terawat dengan baik. Kursi-kursi rotan rendah mengelilingi meja-meja bundar kecil, cocok sekali kalau hanya untuk makan kudapan atau sekadar minum kopi. Tetapi kalau ingin makan besar, bisa duduk di kursi-kursi rotan yang mengelilingi meja persegi.
Ada dua menu andalan toko ini, yakni es krim dan steak. Sekilas, rasa es krim tidak berbeda dengan es krim yang biasa dijual di swalayan, hanya teksturnya yang membedakan, agak kasar. Akan tetapi, semakin lama di lidah, makin terasa rasa susu dan telurnya. Ternyata setelah usut punya usut, bahan utama es krim adalah susu sapi asli dan telur ayam kampung. Pembuatannya tetap tradisional, tetapi mesinnya sudah dikreasikan dengan teknologi baru. Hanya saja resepnya masih seperti dulu, karena koki-koki sekarang telah diwarisi resep dari koki sebelumnya.
Sudah puas menikmati es krim Toko Oen, selanjutnya beralih ke menu favorit Toko Oen, yaitu steak lidah sapi atau Oxtongue Steak (bahasa Belanda), yang merupakan menu istimewa pada zaman Belanda. Jika dilihat bentuknya, sama dengan steak pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah bumbu untuk melumurinya yang memang khas Toko Oen dan merupakan resep asli sejak dulu.
Namanya memang Toko Oen. Tapi sebenarnya, tempat ini lebih pas disebut sebagai restoran. Layaknya restoran, Toko Oen menyediakan aneka makanan dan minuman yang dapat Anda santap langsung di tempat. Beberapa jenis sajian dari toko ini adalah steak, es krim, makanan Eropa, oriental food, Indonesian food, dan beragam jenis kue. Tidak hanya itu saja, di tempat ini juga ada kue-kue kering yang dipajang di toples-toples besar zaman dulu, para pengunjung dapat melihat dan memilih sendiri yang dikehendaki. Di bagian depan berhadapan dengan pintu masuk, terpajang dua etalase yang terkesan kuno yang menyediakan kue dan bermacam-macam krecker.
Bagi para pecinta wisata, jangan berkecil hati karena di Toko Oen juga menyediakan informasi tempat-tempat wisata bagi para pendatang. Di sini juga menyediakan fasilitas tour untuk berkeliling tempat wisata di Malang dan sekitarnya. (puspitasari agisya 09220042)

0 komentar:

Posting Komentar